Minggu, 04 Januari 2009

Apa yang kita lakukan setelah tahu anak kita Achondroplasia?

Begitu tahu anak anda mengidap Achondroplasia, langkah yang dilakukan pertama adalah konsultasi dengan dokter anak spesialis saraf atau istilah kerennya neurolog anak.
Kenapa? Karena anak dengan Achondroplasia hanya mempunyai kelainan tulang sedangkan centralnya atau otaknya dan kecerdasannya normal.
Karena ada kelainan tulang membuat perkembangan motorisnya mengalami keterlambatan, inilah yang harus kita konsultasikan dengan neurolog.
Hanya saja, biaya konsultasi dengan neurolog cukup mahal, untuk satu kali konsultasi dibutuhkan sekitar 200 – 250 ribu….
Neurolog akan memberikan suplemen untuk perkembangan otaknya, selain itu neurolog mengetahui bagian mana yang lemah dan terapi apa yang tepat untuk memperbaiki yang lemah itu.
Selain neurolog, harus juga konsultasi dengan dokter rehab medik. Dokter tersebut mengetahui terapi seperti apa yang dibutuhkan oleh anak Achondroplasia yang umumnya mengalami keterlambatan milestones motorisnya. Dokter rehab medik akan menganjurkan untuk mengikuti terapi fisioterapi rutin apabila dirasa dibutuhkan. Hanya saja biaya konsultasi untuk dokter ini lumayan juga sekitar 200 – 250 ribu setiap kali konsultasi.

Langkah – langkah diatas sangat baik untuk diikuti tetapi mengingat dibutuhkan dukungan dana yang memadai, mungkin bisa diambil shortcutnya yaitu langsung ke bagian rehab medik RSCM. Di situ bisa pakai ASKES atau pun GASKIN. Sebelum terapi dilakukan, biasanya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, saya kurang tahu berapa biaya pastinya tetapi gak lebih dari 60.000.
Kekurangannya kalo konsultasi di situ adalah harus punya cadangan kesabaran dan waktu yang banyak hehehe pasien di situ buanyak sekali jadi kudu sabar mengantri.
Good newsnya kalo menunggu di situ, kita bisa banyak berkenalan dengan sesama orang tua yang memiliki anak yang “special” jadi lewat obrolan – obrolan ringan sambil menunggu giliran, kita bisa saling menguatkan…

Saya pribadi sebenarnya bukan pasien RSCM, jaraknya terlalu jauh dari rumah saya dan saya gak punya banyak waktu luang pada jam kerja. Terlalu sering membolos, saya juga gak enak dengan atasan saya….
Tetapi sesekali saya sempat datang ke situ, duduk diantara antrian panjang dengan berbagai kondisi anak yang “special”
And guess what??? Lewat obrolan – obrolan ringan, lewat pemandangan yang saya nikmati selama proses mengantri, membuat saya merasa lebih bersyukur…..
Kondisi Alta rasanya gak seberapa dengan anak – anak yang mengantri di situ,
Semangat yang saya punya rasanya Cuma sepethil dibanding semangat para orang tua yang mengantri di situ
Mereka rata – rata datang dengan kondisi ekonomi yang pas – pasan tapi semangat hidup, kesabaran, optimisme yang kaya raya…
Itulah yang dibutuhkan oleh anak – anak “special”, orang tua yang HEBAT….

1 komentar: